Fungsi Tahajud

"Laksanakan shalat tahajud pada waktu malam, sebagi ibadah tambahan bagimu ,pasti Tuhanmu mengangkat kamu ke tingkat yang terpuji"(QS. Al Isra 78).
Dari ayat tersebut mengadung beberapa maksud :
Bahwa hidup ini memang memerlukan sebuah perjuangan,karena dengan perjuangan kita kan merasakan kenikmatan hakiki kehidupan dan sesungguhnya proses kelahiran kita juga diawali dari perjuangan dari sekian juta sel sperma untuk membuahi satu sel telur dan dari sekian juta sel sperma tersebut hanya satu yang mampu membuahi sel telur....
Ingatlah gak semua manusia terlahir sempurna ,tapi untuk menjadi sempurna perlu proses ,perjuangan bahkan pengorbanan.
Teringat cerita sebuah cerita :
Ada sebuah kisah yang patut menjadi renungan kita bersama bagaimana kita mensikapi hidup dan perjuangannya. Pada suatu ketika seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Gembira hati orang tersebut karena telah melepaskan kesulitan yang diderita oleh kupu-kupu itu. Namun, kupu-kupu tadi mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap yang mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Dari kisah tersebut kalau kita renungi kadang-kadang yang namanya perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan dan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat “Terbang“. Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan maha Penyayang.
Ada ungkapan bijak lainnya dari pujangga terdahulu
Kita memohon Kekuatan…
Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.
Kita memohon kebijakan…
Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan Hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Kita memohon kemakmuran…
Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.
Kita memohon Keteguhan Hati…
Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.
Kita memohon Cinta…
Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Kita Memohon kemurahan/kebaikan hati…
Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.
Begitulah cara Tuhan membimbing Kita. Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan? Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.
Tetaplah berjuang…berusaha…dan berserah diri…
Jika itu yang terbaik maka pasti Tuhan akan memberikannya untuk kita.
Bersyukurlah karena kamu belum memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan,
seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan.
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu,
karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit,
karena di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu,
karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru,
karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Ingatlah hidup ini Permainan belaka danidup adalah perjuangan, di sanalah kita juga butuh pengorbanan.
Di dalam Islam, zina termasuk perbuatan dosa besar. Hal ini dapat dapat dilihat dari urutan penyebutannya setelah dosa musyrik dan membunuh tanpa alasan yang haq, Allah berfirman: “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina.” (QS. Al-Furqaan: 68). Imam Al-Qurthubi mengomentari, “Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada dosa yang lebih besar setelah kufur selain membunuh tanpa alasan yang dibenarkan dan zina.” (lihat Ahkaamul Quran, 3/200). Dan menurut Imam Ahmad, perbuatan dosa besar setelah membunuh adalah zina.
“Mata bisa berzina, hati bisa berzina. Zinanya mata adalah memandang (perkara haram), sedangkan zinanya hati adalah mengharapkan (perkara haram). Sementara kemaluan bisa mengajak atau mengingkari berbuat zina” (HR. Ahmad)
“Jangan sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali bersama dengan mahramnya” (HR. Bukhari)
“Jika salah seorang di antara kalian tertarik dengan perempuan lain, kemudian keberadaan perempuan itu membekas di hatinya, maka hendaklah dia segera menemui istrinya lalu menggaulinya. Karena tindakan ini akan menghapus perkara yang tidak patut dalam dirinya” (HR. Muslim)
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya” (QS. An-Nur: 33 )
“Barangsiapa yang sudah memenuhi syarat untuk menikah, maka segeralah menikah, karena menikah akan dapat menundukkan pandangan, dan menjaga kemaluan. Sebaliknya, barang siapa yang belum memenuhi syarat untuk menikah, maka hendaklah dia berpuasa, karena puasa adalah perisai” (HR. Bukhari)
Kenapa anda tidak menghentikan 3 usaha setan yang biasa digunakan untuk memperdayakan manusia. Adapun 3 usaha tersebut adalah :
(red. vbaitullah.or.id):
Khamr adalah di antara perkara-perkara yang menarik pembahasannya di dalam Islam. Mulai dari ayat-ayat yang turun yang berkaitan dengannya, sampai kepada hukum-hukumnya, semuanya syarat dengan makna dan hikmah yang banyak dapat kita ambil, termasuk sampai terdapat penjelasan yang jelas bagaimana cara berda’wah yang benar serta tahapan-tahapannya. Untuk itu, perlu kami turunkan pembahasannya di sini.
(Allah berfirman: -red. vbaitullah)
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminurn) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud
hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu). (QS. Al-Maidah: 90-91).
Semakin hari fitnah subhat (pemikiran) dan syahwat semakin meledak,
diantara fitnah yang tidak boleh disepelekan adalah fitnah minuman
keras, perjudian, nyanyian dan perzinaan. Inilah zaman yang kita jumpai.
Anas berkata, Rasulullah bersabda :
Termasuk tanda datangnya hari kiamat; hilangnya ilmu, nampaknya kebodohan,
ditenggaknya minuman yang memabukkan dan merajalelanya perzinaan.
Abu Malik AI-Asy’ari berkata, Rasulullah bersabda:
Sungguh sebagian umatku ini akan minum khomer, mereka mengganti namanya,
mereka dihibur dengan alat musik dan penyanyi wanita, Allah akan menghancurkan
mereka dengan diruntuhkan bumi dan sebagian mereka dijadikan kera
dan babi.
Fitnah perusakan otak dan moral serta nilai Islam ini telah menyebar
dimana-mana, mulai dari anak sekolah, remaja desa maupun kota. Mereka
suka menkonsumsi pil koplo, bir, dan ganja, minimalnya rokok. Minuman
ini tersedia mulai dari kios, warung kopi, club malam, bar, kasino,
sampai hotel. Tempat ini dihibur dengan musik dan berbagai macam wanita,
yang biasanya berakhir dengan perzinaan, na’udzu billahi mindzalik.
Sejauh mana bahaya minuman keras ini mari kita simak pembahasan di
bawah ini.
Abu Maisaroh berkata,
"Tatkala turun ayat tentang pengharaman khomer, sahabat Umar
berdoa,"Ya Allah jelaskan kepada kami hukum khomer sejelas-jelasnya."
Lalu turun surat AI-Baqarah: 219 yang artinya Bahwa khomer dan judi
itu ada manfaat dan bahayanya, hanya saja bahayanya lebih besar. Umar
dipanggil dan dibacakan ayat ini, lalu Sahabat Umar berdoa lagi,"Ya Allah jelaskan kepada kami hukum khomer sejelas-jelasnya."
lalu turun surat An-Nisa’: 43 yang artinya: Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan. Saat itu Rasulullah bila akan shalat,
Beliau mengeraskan suaranya sambil berkata, "Janganlah kamu
shalat bila kamu mabuk." Umar dipanggil dan dibacakan ayat
ini, lalu sahabat Umar berdoa lagi,"Ya Allah jelaskan kepada kami hukum khomer sejelas-jelasnya."
Maka turunlah surat al-Maidah: 90-91 yang ketika sampai bacaan: yang
artinya "Maka berhentilah kamu" Umar seraya berkata,
"Kita harus berhenti minum khomer, kita harus berhenti minum
khomer."
Begitulah semangat para sahabat menyambut larangan Allah, tanpa menunda
waktu. Mereka segera menghentikan dan memecah tempat penyimpanan khomer
walaupun milik warisan anak yatim sebagaimana disebutkan dalam riwayat
Imam Ahmad.
Abu Hurairah berkata,
"Ada sebagian manusia berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana
mereka yang terbunuh fi sabilillah dan meninggal dunia di tempat tidur
mereka, padahal mereka sebelumnya minum khomer dan berjudi, sedangkan
Allah berkata bahwa berjudi dan minum khomer termasuk rijsun (najis,
termasuk perbuatan syaitan)’ maka turunlah ayat,
Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan
yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu,
apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan
yang saleh. (QS. AI-Maidah: 93)
Inilah rahmat Allah yang patut kita syukuri, bahwa Dia tidak menghukum
hambaNya tatkala berbuat kejahatan yang saat itu belum datang hukumnya
dan Allah tetap menerima tobat hambaNya yang bersalah, semoga Allah
memberi petunjuk kepada hambaNya yang bersalah.
AI-Qoffal berkata,
"Adapun hikmah diturunkannya ayat larangan khomer secara
bertahap, Allah mengetahui bahwa umat pada saat itu gemar sekali minum
khomer, mereka mengambil manfaatnya. Allah mengetahui bila mereka
dilarang spontan tentu berat bagi mereka, tidak mengapa bila mereka
dilarang dengan pelan-pelan. Dengan cara yang lembut ini mereka akan
lebih mudah menerima."
Ibnu Utsaimin berkata,
"Adapun hikmah diturunkan Al Qur’an secara bertahap, dalam
rangka menyempurnakan syariat Islam, seperti turunnya pengharaman
khomer sampai tiga tahap, karena manusia saat itu sangat berat meninggalkannya."
Kisah ini adalah pelajaran bagi juru da’wah, hendaknya mengetahui
kondisi mad’u atau yang didakwahi, bahwa tidak semua kemungkaran yang
mereka kerjakan harus dihentikan seketika, hendaknya melihat maslahah
dan mudhorotnya bagi mad’u dan da’i.
Menurut Penelitian :
Dalam keputusan WHO no. 650 th. 1980 menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman ber-alkohol dapat mengganggu kesehatan dan menimbulkan dampak negatif yang dapat mengalahkan dampak negatif mengkonsumsi opium dan kokain serta segala jenis narkoba lainnya (bukan maksud promosi khamr yang lain ya..). Bahaya yang diakibatkannya terlalu banyak untuk dihitung.
Keputusan umum yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1987, juga menyatakan bahwa bahaya dan dampak negatif khamr terhadap kesehatan benar – benar sangat parah dan berbahaya.
Suatu penelitian yang yang dilakukan di Swedia menyatakan bahwa 29% dari seluruh kondisi pasien yang masuk Rumah Sakit di Swedia disebabkan oleh konsumsi minuman ber-alkohol.
Di Inggris (belum termasuk Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara), antara 350.000 hingga 500.000 orang setiap tahunnya masuk Rumah Sakit karena ketergantungan pada minuman keras.
Di majalah Medicine International, edisi 6 th. 1989, ada sebuah artikel yang menyatakan minuman keras dapat membangkitkan kanker tenggorokan, di samping menyebabkan pendarahan di tenggorokan, pembengkakan pembuluh darah di pangkal tenggorokan, radang pancreas, wasir, dan lain – lainnya, yang adakalanya dapat menyebabkan kematian.
Berbagai penelitian ilmiah juga menegaskan bahaya minuman ber-alkohol terhadap liver, fungsi seksual, menyebabkan berbagai penyakit pada wanita, gangguan sistem saluran urine, sistem pencernaan, sistem aliran darah, sistem pernapasan, kelenjar telinga, kelenjar kelamin dan sistem metabolism tubuh.
DIarsipkan di bawah: Artikel
SYUKUR NIKMAT
Pengertian syukur dan nikmat berasal dari bahasa Arab. Kata syukur berterima kasih, sedangkan kata nikmat artinya Pemberian, Anugrah, Enak, Lezat. Mensyukuri nikmat Allah SWT, maksudnya berterima kasih kepada-Nya dengan cara mengingat atau menyebut nikmat dan mengagungkan-Nya.
Nikmat Allah terhadap umat manusia itu sangat banyak dan beraneka ragam jenisnya, misalnya : ada yang bersifat jasmani, ada yang bersifat rohani, ada yang terdapat dalam diri manusia sendiri, ada yang terdapat di luar diri manusia.
Nikmat yang bersifat jasmani antara lain bentuk tubuh manusia yang paling baik diantara makhluk lainnya, panca indra, anggota badan, bumi langit, makanan dan minuman, nikmat yang bersifat rohani antara lain : roh, akal, perasaan, bahasa, ilmu pengetahuan, iman dan islam.
Firman Allah SWT (QS Ibrahim : 34)
”Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya tidaklah dapat kamu menghitungnya” (QS. Ibrahim : 34)
Karena itu, tepatlah jika Allah SWT, mewajibkan kepada setiap individu manusia untuk bersyukur kepada-Nya, Allah berfirman :
Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepada-Mu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (QS. Al-Baqarah :152).
Cara mensyukuri nikmat wabil khusus nikmat iman dan islam ialah dengan cara :
I. Bersyukur dengan hati :
a. Meyakini kebenaran Islam dan seluruh ajarannya, termasuk kebenaran rukun iman, rukun islam, dan ajaran tentang ihsan.
b. Bercita-cita ingin memperoleh ridho Allah, bahagia dunia dan akhirat.
c. Senantiasa mengingat Allah (zikrullah) dan hatinya bergetar apabila dibacakan ayat-ayat-Nya.
d. Mencintai Allah dan Rasul-Nya, jauh melebihi dari selain keduanya.
e. Membersihkan diri dari syirik, nifak, dan kecenderungan untuk berbuat dosa.
f. Memelihara hati agar tidak memiliki sifat-sifat tercela, seperti sombong, ria, sum’ah, buruk sangka, putus asa, dendam, keluh kesah, kikir, dan lain-lain.
II. Bersyukur dengan ucapan :
a. Mengikrarkan dua kalimat syahadat, yakni syahadat Tauhid dan syahadat Rasul.
b. Membiasakan diri membaca (tadarus) Al-Quran.
c. Berdakwah, yakni melaksanakan amar ma’ruf (menyuruh orang berbuat baik) dan nahi munkar (melarang orang berbuat jahat).
d. Senantiasa mengucapkan lafal-lafal zikir, seperti kalimat tauhid, tasbih, tahmid, takbir, ta’awuds, istigfar, dan disertai dengan banyak berdoa kepada Allah.
e. Mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
f. Memelihara diri untuk tidak berkata-kata yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, serta berusaha agar senantiasa berkata-kata yang bermanfaat, sopan dan ramah tamah.
g. Sesama muslim hendaknya saling mendoakan antara lain dengan memberi dan menjawab salam.
III. Bersyukur dengan perbuatan :
a. Disiplin melakukan salat lima waktu dan puasa Ramadhan.
b. Mengeluarkan zakat dan menunaikan ibadah haji jika mampu, serta memenuhi syarat-syarat wajibnya.
c. Berjihad membela Islam dan kaum muslimin bila diperlukan.
d. Menuntut ilmu yang bermanfaat baik bagi dunia maupun akhirat.
e. Melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam hidup bermasyarakat, seperti berbakti kepada orang tua, dan tolong-menolong dalam kebaikan.
f. Mencari rezeki dengan cara yang halal dan membelanjakannya untuk hal-hal yang bermanfaat.
g. Memelihara diri untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Islam.
IV. Bersyukur dengan harta :
a. Mempelajari, mengamalkan, dan mendakwahkan ajaran Islam.
b. Berjihad membela Islam dan kaum muslimin jika diperlukan.
c. Membangun masjid dan mushola.
d. Membangun sarana pendidikan.
e. Membantu fakir-miskin dan orang terlantar.
f. Membangun rumah sakit Islam dan membiayai pemanfaatannya bagi masyarakat.
Mudah-mudahan Allah SWT akan selalu menjadikan kita sebagai hambaNya yang bersyukur. amin.....
Hidup hanya dapat dirasakan tapi sulit didefinisikan. Semua orang sangat mudah mengatakan apakah sesuatu itu hidup atau mati. Manakala seseorang melihat pohon yang dari hari ke hari bertambah tinggi, berdaun hijau, kemudian berbuah, ia dengan mudah mengetahui bahwa pohon itu hidup. Sebaliknya, manakala orang tadi melihat pohon yang kering, daunnya berguguran, tidak bertambah besar sekalipun disirami atau dipupuk, maka dengan mudah pula ia tahu bahwa pohon itu telah mati, tidak hidup lagi. Demikian halnya manusia dan hewan. Tatkala manusia dan hewan terlihat tumbuh, seluruh angota badannya berfungsi, dan dapat berkembang biak. Semua orang dengan mudah menyimpulkan manusia dan hewan yang demikian hidup bukan mati. Inilah arti hidup secara biologis.
Dalam arti hidup seperti itu , manusia dan hewan sama. Sama-sama makan, minum, bergerak, berkembang biak, menyayangi anak, dan berinteraksi satu sama lain. Lantas apa yang membedakan keduanya, dan apa sesungguhnya makna hidup bagi manusia?
Untuk menjawab pertanyaan tadi kadang terasa sulit. Diperlukan perenungan yang dalam untuk menemukannya.
Perbedaan antara manusia dengan hewan terletak pada cara bagaimana mereka memenuhi berbagai kebutuhannya. Hewan melakukan semua itu sekehendak hatinya sedangkan manusia ada yang melakukan sekehendak hatinya ada pula yang diatur oleh aturan Allah SWT Penciptanya.
Jika manusia dalam menjalani hidupnya ini hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya semata, berarti tidak ada bedanya orang tersebut dengan hewan.Demikian pula, jika seseorang menjalani hidup ini seenak perutnya, bebas tanpa aturan, memperturutkan logika dan hawa nafsunya, serta melupakan aturan Allah SWT, saat itu orang tadi tidak dapat dibedakan dengan hewan. Berkaitan dengan ini Allah SWT menegaskan melalui firman-Nya:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam itu kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai qulub tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak digunakannya untuk melihat (kebenaran dan kekuasaan Allah), da mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk menddengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (TQS. Al-A’raf [7] : 179)
Ibnu Katsir ketika memaknai ayat tersebut menyatakan bahwa Allah SWT menyediakan jahannam bagi manusia yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni jahannam. Mereka demikian karena alat indera yang sebenarnya dijadikan oleh Allah SWT sebagai jalan datangnya hidayah tersebut tidak bermanfat bagi mereka. Sebab, mereka itu buta, tuli, dan bisu dari mengikuti petunjuk Allah SWT. Mereka yang tidak mendengarkan kebenaran (Islam), tidak mengikuti kebenaran (Islam), dan tidak mengikuti petunjuk Allah SWT laksana hewan berjalan yang alat-alat inderawinya tidak bermanfaat sedikitpun kecuali untuk perkara-perkara yang diperlukannya secara lahiriyah di dunia.
Lantas bagaimana seharusnya manusia itu berbuat, sehingga hidupnya menjadi bermakna dan berbeda dengan hewan?
Tentu tidak ada jalan lain kecuali berupaya menjadikan akal dan hati untuk memahami kebenaran,mata untuk mencari dan melihat kebenaran. Dan kebenaran itu adalah apa-apa yang datang dari Allah SWT. “Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu” (TQS. Al-Baqarah [2] : 147). Kebenaran itu adalah apa yang terdapat di dalam Islam. ”Siapa yang menjadikan selain Islam sebagai dien agama, system hidup), niscaya ditolaklah apapun darinya dan di akhirat ia termasuk orang yang rugi” (TQS. Ali-Imran [3] : 85). Dengan kata lain, segenap potensi yang dimilikinya itu digunakn untuk memahami dan menghayati Islam untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari.
Berkaitan dengan hal tersebut, Allah SWT menyatakan: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaku” (TQS. Adz-Dzariyat [51] : 56). Ibadah yang dimaksud dalam ayat tersebut yaitu, taat kepada Allah, tunduk dan patuh kepada-Nya serta terikat dengan aturan agama yang disyariatkan-Nya. Jadi, manusia itu ada di dunia ini emata-mata untuk tunduk, taat, dan patuh kepada aturan dan hukum-hukum Allah SWT dalam semua perkara : ‘aqidah, ibadah, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya.
Melalui ibadah seperti itulah manusia akan berbeda dengan hewan bahkan jauh lebih tinggi daripada derajat hewan. Inilah makna hidup manusia sebenarnya. Lantas, bagaimana makna hidup menurut anda?